Kanker Kelenjar Getah Bening Penyebab Atlet Bulu Tangkis Az Zahra Putri Dania Meninggal, Ini Sebab Limfoma
Dunia bulu tangkis Indonesia sedang berduka lantaran salah satu atlet muda berbakatnya, Az Zahra Putri Dania menghembuskan napas terakhirnya pada 27 Februari 2023.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Humas PBSI, Deri Destanto menambahkan keterangan bahwa Putri Dania meninggal dunia karena penyakit kanker kelenjar getah bening atau limfoma yang dialaminya.
Penyebab Penyakit Limfoma Limfoma adalah penyakit kanker sistem limfatik yang merupakan bagian dari jaringan tubuh untuk melawan kuman, virus, atau bakteri.
Sistem limfatik dalam tubuh manusia meliputi kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang.
Tidak bisa disepelekan, kanker ini dapat memengaruhi semua area dan organ lain di seluruh tubuh.
Akibatnya, penting untuk mengetahui penyebab penyakit ini terjadi sehingga seseorang bisa lebih dahulu memeriksa atau mengantisipasinya sebelum menjadi ganas.
Berdasarkan mayoclinic.org, sebenarnya dokter tidak yakin apa yang menyebabkan limfoma dapat menyerang seseorang.
Namun, limfoma dapat mulai terjadi ketika sel darah putih untuk melawan penyakit atau disebut limfosit mengembangkan mutasi genetik.
Mutasi ini memberitahu sel untuk berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan banyak limfosit yang sakit, tetapi tetap harus selalu berkembang biak.
Selain itu, mutasi ini juga memungkinkan sel untuk terus hidup ketika sel normal lainnya akan mati.
Akibatnya, dalam tubuh seseorang terlalu banyak limfosit yang sakit dan tidak efektif di kelenjar getah bening dan membuat kelenjar getah bening, limpa, serta hati menjadi bengkak.
Meskipun dokter masih belum yakin mengenai penyebab utama limfoma, tetapi terdapat faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami limfoma.
Berikut adalah beberapa faktor risiko bagi seseorang yang mengalami limfoma, yaitu 1.
Genetik atau Riwayat Keluarga Limfoma memang tidak diturunkan dari orang tua ke anak (diwariskan).
Sebagian besar orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit limfoma atau kanker darah lainnya tidak dapat mengembangkan limfoma itu.
Namun, tetap saja, risiko terkena limfoma sedikit lebih tinggi, jika seseorang memiliki kerabat dekat (orang tua, adik atau kakak, dan anak) yang menderita limfoma atau jenis kanker darah lainnya.
Sebab, banyak perubahan genetik kecil yang diwariskan dan semuanya sedikit meningkatkan risiko limfoma, meskipun hanya dalam skala kecil.
Apa yang Terjadi jika Menunda Mengganti Sikat Gigi? 2.
Umur Merujuk lymphoma-action.org.uk, limfoma dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar jenis limfoma non-hodgkin lebih sering terjadi pada orang tua di atas 55 tahun.
Sebab, perubahan genetik dalam sel (mutasi) cenderung menumpuk sepanjang hidup dan beberapa hal dari mutasi ini dapat menyebabkan limfoma.
3.
Jenis Kelamin Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan dan mengalami langsung limfoma daripada perempuan.
4.
Sistem Kekebalan Tubuh Bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, hendaknya berjaga-jaga dari penyakit ini.
Sebab, limfoma lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit sistem kekebalan tubuh rendah atau orang yang menggunakan obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh mereka.
Marcus / Kevin Mundur dari Indonesia Open 2023 karena Cedera 5.
Infeksi atau Bakteri Beberapa infeksi atau bakteri tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami limfoma.
Adapun, virus atau bakteri yang meningkatkan limfoma, di antaranya virus epstein-barr, helicobacter pylori, hepatitis C, human T-lymphotropic type 1 (HTLV-1), human herpesvirus 8 (HHV-8), chlamydia psittaci, campylobacter jejuni,dan borrelia burgdorferi.
Pilihan Editor: Az Zahra Putri Dania Meninggal Akibat Limfoma, Ari Lasso Pernah Didera Penyakit Ini